Aku tercipta dari
sebatang kayu yang rapuh
Yang dibuang dalang, diinjak
anak-anak dan dilempari caci
Aku boneka yang tak ber-rupa
yang tangannya telah dilucuti,
berdebu, tak memiliki hati
Malam itu sesosok tangan memungutku,
dari sudut jalan tempat pelacur
melenguh, tempat anak-anak
nakal menulis guratan di tembok
yang teduh
Aku diberi mata, pita
sedemikian rupa
Dihadapkan pada boneka tampan,
yang tercipta dari pohon jati yang wangi,
sewangi melati yang dipetik laki-laki
di tamansari untuk diberikan pada
kekasih hati
Dalang membawa kami menari,
riang, seperti embun yang selalu
mencumbu pagi
Kadangkala membawa kami terbang,
sambil tergelak tanpa bimbang melintasi
padang ilalang yang gersang
Boneka tampan meraih tanganku,
dikecup seraya bertutur :
"aku mencintaimu, seperti angin teduh
yang tak luruh meski datang
waktu Shubuh"
by : Della Annissa Permatasari
Cianjur, 20 Oktober 2011
0 komentar:
Posting Komentar